Belajar MotPres dari Pak Sariban

Assalammu’alaikum ^^ (tumben yah pake salam)

Ceritanya saya baru saja selesai mengerjakan UTS Take Home Test Motivasi Berprestasi nomor tiga dengan pertanyaan : Pilihlah salah satu figur / tokoh bagsa kita yang menurut Anda memiliki motivasi berprestasi tinggi! Apa yang bisa Anda ambil teladannya? Mengapa figur/tokoh tersebut Anda pilih? Jelaskan alasannya!

Yang pertama muncul di pikiran saya waktu mendengar soal itu pastinya pahlawan macem Kartini, Cut Nyak Dien, dll. Kenapa wanita, ya? Gatau juga.. emansipasi mungkin 😀  Saya pun mulai gugling dengan keyword : Tokoh Indonesia Wanita dan mendapatkan sejumlah nama seperti Kartini dan Supeni. Saat akan menulis tentang Supeni,  hati saya menolak dan tiba-tiba teringat akan notes yang ditulis oleh Kak Febi Mutia. Lalu… eng.. ing.. eng.. jadilah artikel berikut

Motivasi berprestasi merupakan dorongan yang menggerakkan, mengarahkan, dan memelihara tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan. Dengan defnisi tersebut, motivasi berprestasi tentunya tidak dinilai sekedar berdasarkan seberapa besar hasil atau seberapa penting pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang, tetapi juga diukur berdasarkan niat dari dalam diri seseorang. Bagaimanapun, pekerjaan yang besar dapat menjadi kecil karena niatnya dan sebaliknya pekerjaan yang kecil dapat menjadi besar karena niatnya.

Dibandingkan tokoh-tokoh Indonesia pada umumnya, pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Sariban dapat dianggap pekerjaan yang remeh. Bila kebanyakan tokoh dianugerahi gelar pahlawan karena pergi ke medan perang atau menyumbangkan pemikiran besarnya pada bangsa dan negara, Pak Sariban menjadi pahlawan dengan menjadi petugas dan penyuluh kebersihan keliling. Setiap hari, Pak Sariban memelihara lingkungan di Bandung dengan membersihkan jalan dan membuang paku-paku yang menempel pada pohon. Pak Sariban, dengan TOAnya juga berorasi di jalan, menghimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan. Rutinitasnya sebagai relawan kebersihan dijalaninya sejak tahun 1983 hingga sekarang. Di usianya yang menginjak 66 tahun, Pak Tariban masih aktif sebagai relawan kebersihan yang berkeliling Kota Bandung dengan sepedanya.

Pak Sariban menerima banyak penghargaan, seperti penghargaan sebagai penyuluh kebersihan dan pengabdi lingkungan dari pemerintah daerah dan pusat. Namun, Pak Sariban sendiri tidak mengharapkan apapun kecuali untuk dapat mengetuk hati warga sekitar dalam menjaga lingkungan. “Mereka itu hidup seperti kita, janganlah disakiti, mereka akan nangis kalau kita sakiti,” ungkapnya saat berkomentar tentang pohon-pohon yang dipaku. Dari ketekunannya dalam mencabut paku pada pohon, Pak Sariban berhasil mengumpulkan 14 karung paku dengan bobot kurang lebih satu ton. Jumlah satu ton tersebut cukup menunjukkan ‘hobi’ manusia dalam menyakiti pohon.

Menurut saya, keikhlasan merupakan kunci utama dalam motivasi berperstasi. Keikhlasan mendorong kita untuk melakukan sesuatu dengan segenap kemampuan kita tanpa mengharap penghargaan dari orang lain seperti yang dicontohkan oleh Pak Sariban. Pak Sariban, dengan kapasitasnya sebagai seseorang tanpa kedudukan tinggi, mampu menginspirasi banyak orang melalui hal sederhana yang dilakukan. Pak Sariban tentu saja memiliki motivasi yang begitu kuat sehingga beliau mampu konsisten membersihkan lingkungan selama 27 tahun, tanpa digaji dan tanpa ada orang yang menemaninya. Pak Sariban seolah mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu menjadi hebat untuk berkontribusi pada lingkungan. Seremeh apapun suatu pekerjaan, hal tersebut bisa menjadi hal yang besar bila diiringi dengan niat dan motivasi berprestasi yang tinggi seperti yang dilakukan oleh Pak Sariban.

 Sumber:

  1. Catatan Kuliah Motivasi Beprestasi
  2. Catila. 2007. Setiap Hari Cabuti Paku dari Pohon: Sariban, “Jangan Sakiti Pohon”  (http://enlightenment.multiply.com/journal/item/428)
  3. Mutia, Febi. 2009. Merdeka itu Sariban (http://ceritabee.wordpress.com/2010/02/14/merdeka-itu-sariban/)
  4. Nirma. 2007. Sariban, Pejuang Lingkungan Bandung. (http://beritahabitat.net/2007/10/07/sariban-pejuang-lingkungan-bandung/)
  5. Pikiran Rakyat. 2009. Sariban Cabuti Atribut Caleg Meski tidak Digaji. (http://hotnews.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=68406)

Akhir kalimat, semoga dosen saya nggak marah gara-gara saya bikin artikel dan semoga kita dapat meneladani Pak Sariban 🙂

5 thoughts on “Belajar MotPres dari Pak Sariban

Leave a comment